Perlawanan Sultan Agung Hanyokrokusumo Terhadap VOC

Perlawanan Sultan Agung Hanyokrokusumo

Sultan Agung  Hanyokrokusumo tercatat dalam sejarah sebagai raja terbesar Kerajaan Mataram. Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Mataram berhasil mencapai puncak kejayaan sekaligus memiliki keberanian melawan tentara VOC Belanda di Jawa, seperti juga Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap VOC.

Perlawanan Sultan Agung Hanyokrokusumo

Perlawanan Sultan Agung bermula ketika beliau menolak utusan VOC yang bermaksud mendirikan loji-loji dagang di sepanjang pantai utara Mataram. Menyadari niat licik VOC yang dengan maksud tersebut pasti mampu menguasai Mataram, Sultan Agung menolak mentah-mentah usulan tersebut hingga menyebabkan hubungan VOC dan Mataram mulai memanas.

Penguasaan VOC terhadap Batavia membuat Sultan Agung bermaksud memanfaatkan VOC untuk mengalahkan Kerajaan Banten dan Surabaya. Penolakan VOC terhadap tawaran damai Kerajaan Mataram yang diwakili Kyai Rangga menyebabkan Sultan Agung mengumumkan perang.

Dua kali serangan Sultan Agung terhadap markas VOC di Batavia menunjukkan betapa gigihnya perlawanan Kerajaan Mataram saat itu meskipun tidak berhasil mengalahkan tentara Belanda seperti yang diharapkan. Cita-cita terbesar Sultan Agung adalah merebut Batavia dan mengusir Belanda dari nusantara.

Serangan pertama dilakukan pada 1628. Saat itu, pasukan Kerajaan Mataram yang dipimpin Tumenggung Bahurekso berhasil mendarat di perkampungan nelayan Marunda, Cilincing. Namun, benteng dan perkemahan tentara Mataram berhasil dibumihanguskan oleh VOC dan Tumenggung Bahurekso beserta putranya gugur di medan laga.

Meski bala bantuan Mataram datang membantu dan berhasil merangsek hingga ke kota serta sempat melaksanakan taktik membendung sungai Ciliwung sehingga menyebabkan VOC kekurangan air bersih, tentara Mataram belum berhasil merebut benteng Batavia dan akhirnya ditarik mundur.

Serangan kedua dilakukan pada 1629 dengan membawa persenjataan lebih lengkap beserta panji-panji kerajaan Mataram. Namun karena lumbung-lumbung padi Mataram di Tegal dan Cirebon dibakar VOC yang telah mengetahui siasat Mataram, rencana ini kembali gagal.

Meskipun demikian, pasukan Mataram berhasil menghancurkan Benteng Hollandia dan terdengar kabar jika Gubernur jenderal JP. Coen meninggal dunia. Kegagalan kedua ini menyebabkan Mataram tidak pernah lagi menyerang Batavia hingga Sultan Agung meninggal dunia.

 

Perlawanan Sultan Agung Hanyokrokusumo Terhadap VOC

You May Also Like

About the Author: Ziuma

Cuma Ingin Berbagi Informasi dan Pengetahuan Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *