Sejarah Peradaban Benua Eropa

Sejarah Peradaban Benua Eropa

Benua Eropa adalah sebuah kawasan yang tidak hanya dipisahkan oleh posisi geografisnya, namun lebih disatukan oleh persamaan budaya dan sejarahnya. Secara geografis, Benua Eropa dibatasi oleh Pegunungan Ural dan Laut Kaspia di sebelah timur, Samudera Arktik di utara, Samudera Atlantik di barat, dan Laut Tengah di sebelah selatan.

Sejarah Peradaban Benua Eropa

Secara garis besar, sejarah peradaban Eropa modern berawal dari abad klasik (Yunani atau Romawi Kuno), abad pertengahan, abad renaisans, abad modern.

Budaya

Dilihat budayanya, negara-negara di Benua Eropa memiliki akar budaya yang sama, yaitu sebagai pewaris kebudayaan Romawi atau Yunani Kuno serta Kristen abad pertengahan. Hanya Turki dan beberapa negara yang dulunya merupakan daerah kekuasaannya yang memiliki sedikit perbedaan budaya. Hal ini disebabkan pengaruh Islam yang telah lebih dulu masuk ke wilayah tersebut.

Abad Klasik

Pada masa ini, Eropa adalah suatu kawasan yang didominasi oleh peradaban Yunani (abad ke-8 SM sampai abad ke-6 SM) dan Romawi Kuno (abad ke-10 SM sampai abad ke-5 M). Kedua peradaban ini silih berganti mewarnai peradaban Eropa secara keseluruhan dengan ciri khasnya masing-masing.

Masyarakat Yunani kuno mewariskan ilmu filsafat yang menekankan pada rasionalitas, demokratisasi, dan logika berpikir bebas. Para filsuf yang terkenal, antara lain Socrates, Plato, Aristoteles, dan Heredotus. Para filsuf tersebut telah mempengaruhi dasar-dasar alam pikiran filsafat Eropa hingga saat ini. Sementara peradaban Romawi Kuno, telah meletakkan dasar-dasar kenegaraan dan peradaban modern bagi bangsa Eropa saat ini.

Peninggalan dari kejayaan peradaban Romawi terlihat dari bangunan-bangunannya yang megah dengan tata letak kota yang telah didesain secara rapi dan sistematis. Di kemudian hari, tepatnya pada masa renaisans, warisan seni arsitektur Romawi tersebut berjaya kembali dengan maraknya seniman abad pertengahan yang berkarya berdasarkan tradisi Romawi Kuno sebelumnya.

Abad Pertengahan

Oleh para sejarawan, abad pertengahan dimulai saat jatuhnya Romawi Barat oleh bangsa Jerman yang kemudian dipersatukan kembali oleh Raja Charlemagne dari Franka pada abad ke-5 M sampai jatuhnya Konstantinopel di Romawi Timur di abad ke-14 M.

Setelah Charlemagne berhasil menyatukan kembali daerah bekas kekuasaan Romawi Barat, terjadilah simbiosis aneh antara penguasa dengan tahta suci Roma. Pada masa itu, tidak ada yang bisa menjadi kaisar kecuali dinobatkan oleh Paus di Roma (Romawi Barat).

Sementara itu, secara de jure, provinsi-provinsi bekas Romawi Barat yang telah disatukan kembali oleh Charlemagne tersebut masih tunduk pada kaisar di Konstantinopel (Romawi Timur), yang merupakan satu-satunya sumber otoritas hukum. Oleh sebab itu, tidak jarang penguasa kuat justru menggantikan paus yang sedang berkuasa.

Pada abad pertengahan ini, pengaruh agama Kristen sangat dominan dan menancapkan kukunya di semua sektor kehidupan, termasuk pemerintahan. Tidak heran bila ilmpu pengetahuan yang telah berkembang pada abad klasik digantikan oleh dogma-dogma gereja yang justru mengekang pengetahuan. Bahkan, sains dianggap sebagai ilmu sihir yang menjauhkan manusia pada Tuhan.

Tidak heran bila masa abad pertengahan bisa dikatakan sebagai masa kegelapan bagi bangsa Eropa. Kebejatan moral diperlihatkan para pemimpin Roma beserta rakyatnya. Beralihnya sumber pengetahuan Yunani Kuno kepada para cendikiawan muslim ditengarai sebagai penyebab mundurnya peradaban Eopa pada masa itu.

Sebaliknya, peradaban Islam yang berpusat di Baghdad sedang giat-giatnya menggali berbagai cabang ilmu pengetahuan. Para cendikiawan muslim tersebut telah sukses mentransfer pengetahuan berdasarkan buku-buku karya para filsuf Yunani Kuno sehingga mereka tampil sebagai pemimpin peradaban pada masa itu.

Abad pertengahan berakhir saat jatuhnya Konstantinopel di Bizantium (pusat Romawi Timur) sehingga munculnya monarki-monarki nasional sekitar abad ke-14 M dan mulai berkembangnya renaisans di abad ke-15 M.

Masa Renaisans

Masa abad pertengahan yang ditandai dengan dominasi gereja yang sangat membelenggu pengetahuan dan kebebasan, melahirkan renaisans (renaissance). Renaissance berasal dari bahasa Latin, yaitu re berarti ‘kembali’ dan naitre berarti ‘lahir kembali kreativitas yang selama ini membelenggu Eropa dan diilhami oleh kebudayaan Eropa Klasik (Yunani dan Romawi)’.

Masa renaisans diawali dengan penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan, yang berlangsung dari abad ke-15 M hingga abad ke-16 M. Pada masa ini, berbagai cabang ilmu pengetahuan berkembang pesat, berbarengan dengan mundurnya pengaruh gereja yang sebelumnya sangat kuat.

Masa renaisans disebut juga sebagai abad pencerahan. Kesenian, sastra, sains, dan musik, berkembang pesat dengan para tokohnya, seperti Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), Galileo Galilei (1564-1643), dan lain –lain.

Masa renaisans diikuti dengan penjelajahan samudera yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Kemudian, diikuti oleh Prancis, Belanda, dan Inggris. Mereka berlomba membangun imperium baru dengan kekuasaan luas di Afrika, Amerika, dan Asia. Oleh karena itu, masa renaisans bisa disebut sebagai masa peralihan dari abad pertengahan sampai masuk ke abad modern, ditandai dengan Revolusi Industri dan Revolusi Prancis.

 

Sejarah Peradaban Benua Eropa

You May Also Like

About the Author: Ziuma

Cuma Ingin Berbagi Informasi dan Pengetahuan Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *