Bencana Alam Badai Angin Topan

bencana alam angin topan

Angin topan merupakan angin kencang yang berbentuk pusaran dengan kecepatan minimal 120 km/jam. Bencana angin topan sering dijumpai di daerah-daerah tropis (daerah bersuhu panas) yang berada di antara garis balik utara dan selatan. Angin topan juga terjadi di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.

Bencana Alam Badai Angin Topan

Angin topan adalah pusaran angin yang sebetulnya terjadi akibat perbedaan tekanan dalam suatu sistem. Pada daerah tropis, angin paling kencang umumnya berpusat pada radius ratusan kilometer di daerah sekitar sistem tekanan rendah yang ekstrim. Kecepatan angin pada sistem tekanan yang seperti ini bisa mencapai 20 km/jam.

Bencana alam seperti angin topan adalah sesuatu yang bersifat alami, terjadi akibat kombinasi alam maupun akibat dari adanya aktivitas manusia. Bencana alam juga mempunyai bentuk yang sangat beragam dengan tingkat kerusakan yang juga beragam. Peristiwa-peristiwa bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa, tanah longsor hingga tsunami merupakan konsekuensi logis yang berasal dari sistem alam itu sendiri, hingga akibat kurang baiknya sistem manajemen alam yang dikelola oleh manusia karena ketidakberdayaan manusia itu sendiri.

Bencana apapun bentuknya, jelas sekali telah menyebabkan banyak kerugian. Baik kerugian berupa materi maupun nyawa manusia yang menjadi korban. Pada perkembangannya, manusia selalu berada pada situasi yang tidak menguntungkan ketika berhadapan dengan bencana-bencana yang datang silih berganti.

Kerugian yang dihadapi oleh manusia, pada hakikatnya tergantung pada kemampuan manusia untuk mencegah, mengantisipasi, bahkan sedapat mungkin mencegah bencana alam itu terjadi.

Oleh sebab itu, manusia selalu dituntut untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada daerah-daerah yang memang memiliki intensitas kebencanaan yang tinggi, baik secara kualitas maupun kuantitas. Manusia yang berada/tinggal pada daerah-daerah seperti ini diwajibkan membangun semacam sistem ketahanan terhadap faktor kondisi alam yang buruk, yang tentu berbeda ketahanannya dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang relatif lebih aman.

Berbicara mengenai konsep ketahanan manusia terhadap bencana alam, meliputi evaluasi dan pengembangan kemampuan sistem yang telah dibangun. Hal ini dapat merujuk pada evaluasi kemampuan sistem dan infrastruktur penunjang yang berguna untuk mendeteksi datang bencana lebih dini, mencegah atau meminimalisasi efek kebencanaan yang akan terjadi, serta menangani efek kebencanaan pada saat dan sesudah bencana tersebut terjadi.

Diharapkan dengan makin baiknya sistem ketahanan yang dibangun manusia terhadap bencana alam, akan mampu menekan angka kerugian baik materi maupun korban jiwa.

Lebih jauh kita akan sama-sama mempelajari mengenai apa itu angin topan, bencana/kerusakan seperti apa yang bisa diakibatkannya, serta hal-hal menarik yang bisa kita ambil sebagai pengetahuan bersama.

Angin Topan

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian atas artikel ini, angin topan merupakan pusaran angin yang mempunyai kecepatan luar biasa yang dapat menyebabkan kerusakan pada daerah yang dilewatinya.

Angin topan sebenarnya tidak terjadi secara spontan, namun pada beberapa kasus, angin topan bisa datang secara tiba-tiba dan tak terduga sebelumnya. Angin topan terbentuk melalui suatu proses yang berkisar selama beberapa hari, bahkan beberapa jam sebelum terbentuk menjadi sebuah pusaran.

Sebuah sistem monitoring yang berkala memang sangat dibutuhkan untuk mengontrol dan mengetahui lebih dini sebelum bencana tersebut terjadi. Meski demikian, perubahan yang terjadi pada sistem cuaca yang sangat kompleks, membuat manusia dengan teknologi yang dimilikinya tetap saja mengalami keterbatasan, sehingga kadang kala prediksi mengenai suatu bencana yang akan muncul cenderung lambat dan kurang akurat. Bencana-bencana yang sulit diprediksi tersebut antara lain gempa dan tsunami seperti yang pernah terjadi di Aceh.

Sebagai pengetahuan awal terhadap sistem kebencanaan. Manusia sebetulnya bisa melihat gejala-gejala awal yang terjadi sebelum angin topan muncul. Gejala angin topan antara lain:

  • Daerah-daerah yang akan disinggahi biasanya mengalami peningkatan suhu drastis dari biasanya
  • Kondisi awan yang mengalami penggumpalan serta membumbung tinggi
  • Meningkatnya intensitas guntur/petir
  • Awan putih yang berbentuk gelap
  • Angin berhembus dengan kencang
  • Kumpulan burung yang terbang secara bergerombol dan menjauhi pantai serta daerah terbuka

Dampak yang ditimbulkan oleh suatu bencana angin topan sangat beragam, baik itu di bidang perhubungan, pariwisata, telekomunikasi, pertanian dan lain-lain. Tentu ini akan berakibat menurunkan aktivitas manusia dan menyebabkan masalah-masalah selanjutnya yaitu masalah sosial maupun ekonomi.

Dampak yang paling dirasa akibat adanya serangan angin topan adalah bangunan-bangunan yang terangkat ke udara, misalnya rumah, pondok-pondok, atau mengakibatkan pergeseran pada pondasi bangunan yang mengakibatkan bangunan tersebut bisa ambruk setiap saat.

Untuk mencegah hal-hal tersebut, ada beberapa kiat khusus yang bisa diterapkan di lingkungan Anda yang tergolong rawan terkena angin topan. Langkah-langkah tersebut yakni:

Membangun strategi mitigasi dan upaya pengurangan bencana

Langkah ini dapat Anda terapkan melalui beberapa proses contohnya, membuat struktur bangunan yang kokoh. Struktur tersebut harus mampu memenuhi syarat teknis agar dapat bertahan terhadap gaya angin. Perlu juga diadakan penerapan aturan yang tegas mengenai standar bangunan berdasarkan pada penghitungan beban angin terutama di daerah rawan.

Di samping itu, perlu juga ada kebijakan serta realisasi untuk menempatkan/membangun fasilitas penunjang kebutuhan darurat di lokasi-lokasi yang terlindung dari serangan angin topan. Upaya penghijauan juga perlu dilakukan, agar pohon-pohon yang tumbuh diharapkan mampu meredam gaya angin yang datang.

Persiapan masing-masing individu dalam menghadapi kedatangan angin topan juga perlu disiagakan. Anda mungkin bisa menaruh barang-barang berharga atau surat-surat berharga milik Anda dalam sebuah wadah yang mudah dibawa dalam penyelamatan diri ketika angin topan tiba.

Tindakan persiapan dan pencegahan

Hal ini mengacu pada protap yang ditetapkan oleh suatu instansi terkait dengan urusan bencana alam. Kalau di Indonesia sendiri kita kenal ada Badan Penanggulangan Bencana Alam. Badan ini sering memberikan penyuluhan, baik yang sifatnya memberikan pengertian kepada masyarakat tentang sistem kebencanaan, latihan menghadapi bencana yang saban waktu bisa hadir, membangun tempat pengungsian, bahkan hingga upaya perencanaan relokasi masyarakat dari tempat rawan angin topan ke tempat yang lebih kondusif.

Peristiwa Bencana Angin Topan Yang pernah Dialami Oleh Manusia

Dari peristiwa-peristiwa angin topan yang pernah dialami oleh manusia di berbagai negara, sudah sepatutnya menjadi pelajaran dan pengalaman berharga buat kita. Berikut beberapa peristiwa bencana yang disebabkan oleh angin topan.

Topan Philipina

Terjadi pada tanggal 24 november 2007 dengan kekuatan angin mencapai 175 km/jam. Empat orang dinyatakan meninggal dunia dan lebih 30.000 orang dievakuasi serta 105 orang nelayan dilaporkan hilang.

Topan Ike

Bencana ini terjadi di Amerika Serikat pada September 2008 lalu. Kecepatan angin mencapai 165 km/jam yang mengakibatkan salah satu pemukiman padat penduduk di kota Texas diterjang oleh ombak besar. Pada peristiwa ini, lebih dari 113 orang dinyatakan meninggal dunia.

Badai Katrina

Badai Katrina tercatat sebagai salah satu bencana terburuk yang dialami oleh Amerika. Lebih dari 1.800 orang meninggal dunia dengan kerugian yang ditaksir mencapai 1,8 triliun rupiah. Sekitar 1 juta penduduk New Orlens terpaksa diungsikan, bahkan akibat peristiwa tersebut masih banyak para korban yang trauma hingga sekarang.

Topan Talas

Terjadi pada tanggal 4 september 2011 di wilayah jepang. Lebih dari 50 orang dinyatakan hilang dan 20 orang meninggal dunia. Topan ini juga mengakibatkan tanah longsor.

Bencana alam akan datang terus menerus silih berganti, kita tidak mampu memprediksi secara pasti kapan dan di mana ia akan hadir. Selalu waspada dan memohon perlindungan dari Yang maha Kuasa adalah salah satu upaya yang kita lakukan untuk meminimalisasi resiko bencana.

 

Bencana Alam Badai Angin Topan

You May Also Like

About the Author: Ziuma

Cuma Ingin Berbagi Informasi dan Pengetahuan Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *